Saturday, 7 May 2011

SELANGOR~ MENUJU NEGERI IDAMAN, MAJU, SEJAHTERA, BERKEBAJIKAN.

DIANTARa contoh2 yg dimahukan pelajar di universiti
Dasar Pembangunan Modal Insan.
  • Membangunkan masyarakat berdikari dan berjiwa mantap dengan ilmu pengetahuan serta kemahiran yg berkaitan supaya menjadi aset dalam bidang pekerjaan
  • menyediakan lebih banyak peluang dan akses kepada pendidikan latihan dan pembelajaran bagi melahirkan 'k-workers' yg berkualiti disemua peringkat
  • membangunkan masyarakat inovatif dan kreatif yang mempunyaipengetahuan dan dwi keupayaansains dan teknologi yang kukuh sertamemiliki kemampuan memperoleh dan menggubakan pengetahuan.
  • membina masyarakat yang harmoni, tenteram da sejahtera.
mengenai kemajuan dari segi kecerdasan sosial
contoh gambar:

  • Quantcast

    MELATIH KECERDASAN SOSIAL PADA ANAK (KETRAMPILAN SOSIAL)

    Dari semua ketrampilan emotional quotient (kecerdasan emosional) yang akan dikembangkan anak, kemampuan untuk bergaul dengan orang lain akan paling banyak membantunya merasakan keberhasilan dan kepuasan dalam hidup. Hal utama yang harus dimiliki anak agar efektif dalam dunia sosial, dia harus belajar mengenali, menafsirkan, dan bereaksi secara tepat terhadap situasi-situasi sosial. Kemampuan yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk mencari titik temu antara kebutuhan dan harapannya dengan kebutuhan dan harapan orang lain.
    SOSIALISASI
    Proses sosialisasi diawali dengan terpadunya temperamen bawaan anak dengan dan reaksi orangtua terhadap temperamen tadi. Ketika seorang bayi baru saja berusia enam minggu, dia akan menatap wajah orangtuanya cukup lama, baru kemudian ia tersenyum lebar. Jika kita membalas senyumannya, senyumnya akan makin lebar. Ketika usianya tiga bulan, bayi itu dapat menggunakan posisi kepala dan tatapannya sebagai cara untuk berkomunikasi dengan kita. Ia berkomunikasi dengan ekspresi-ekspresi yang menyatakan rasa senang, tenang, atau takut. Apabila reaksi yang diperolehnya berlebihan, kepalanya akan menunduk dan tubuhya menjadi lemas.
    Rasa tertarik kepada anak lain juga dimulai pada usia sangat muda. Seringkali orang dewasa tidak menyadari betapa dini munculnya kesadaran sosial dan kepekaan terhadap situasi-situasi sosial anak-anak dalam perkembangan mereka.
    Zick Rubin, pengarang Children’s Friendships, mengisahkan tentang kepekaan akan baik buruk dan kepedulian terhadap perasaan teman yang ditunjukkan oleh seorang anak usia empat tahun sewaktu ia sedang bermain dan mengobrol dengan seorang temannya:
    D : Aku robot penembak yang dapat menembakkan peluru dari jariku. Aku bias dapat menembak dari mana saja, juga dari kaki. Aku robot penembak.
    J : (mencibir) Ah, kamu kan robot bau.
    D : (memprotes) Bukan, aku robot penembak.
    J : Bukan, kamu robot bau.
    D : (tersinggung, hampir menangis) Bukan!
    J : (mengetahui bahwa D marah) Dan aku robot Badut.
    D : (mulai gembira lagi) Kalau begitu aku juga robot badut.
    Yang bisa kita perhatikan dari kelakar dua anak di atas, betapa luar biasanya kemampuan mereka menyesuaikan diri dengan situasi. Ketika J sadar godaannya telah membuat temannya marah, ia menjadikan diri sendiri sebagai bahan lelucon untuk menyeimbangkan interaksi sosial sebelumnya. D yang segera merasakan sikap bersahabat itu, juga berbuat serupa, mengubah situasi yang hamper menjadi konflik menjadi lelucon yang dapat dinikmati bersama.
    Ketrampilan sosial ini mampu diperoleh anak melalui di antaranya:
    1. Ketrampilan bercakap-cakap (lebih dari sekedar berbicara)
    Contoh latihan/pengajaran ketrampilan bercakap-cakap untuk anak-anak :
    Keterampilan Yang Harus Dilakukan
    Mengungkapkan kebutuhan dan keinginan dengan jelas Buatlah pernyataan yang menggambarkan apa yang dirasakan, mengapa merasakan demikian, dan apa yang dikehendaki.
    Berbagi informasi pribadi Bicaralah mengenai hal-hal yang menarik dan penting bagi diri sendiri.
    Menyelaraskan respons atas petunjuk dan kata-kata orang lain Beri perhatian pada apa yang dikatakan orang lain dan cara orang tersebut mengatakannya.
    Mengungkapkan empati Gambarkan bahwa kita memikirkan perasaan orang lain dan tunjukkan kita peduli.(“Kamu tampaknya kesal. Kamu ingin membicarakannya?”)
    2. Humor
    Kemampuan membuat humor dimulai sejakminggu-minggu pertama hidup seseorang. Pada usia enam minggu, kita dapat meletakkan sapu tangan di muka lalu dengan cepat menariknya, dan kita akan membuat bayi tersenyum karena merasa diajak bermain cilukba.
    Menurut Paul McGhee, humor sejati (lebih dari sekedar reaksi fisik atau persepsi) dimulai dalam tahun kedua ketika anak kita mulai memahami sifat simbolis kata-kata dan benda-benda. Dasar humor pada usia ini adalah keganjilan fisik. Bagi seorang anak yang baru belajar bicara, menaruh sepatu di kepala sebagai pengganti topi adalah sesuatu yang lucu, sebagaimana kucing di film kartun yang mencoba memburu seekor tikus sampai ke lubangnya, tetapi mukanya malahan menjadi rata seperti martabak.
    3. Hubungan dekat/persahabatan
    Waktu seorang anak berusia tujuh atau delapan tahun, ia mulai menjauh dari pengaruh orangtuanya, dan tahun demi tahun selanjutnya ia berpaling baik kepada teman-teman kelas maupun teman-teman lain untuk mendapatkan perhatian, persetujuan, dan dukungan.
    4. Peran dalam kelompok
    Pada usia tiga atau empat tahun, anak-anak berada sekelompok dengan anak-anak lain. Usia ini mereka mulai cenderung untuk membentuk kelompok dengan jenis kelamin yang sama. Pada usia enam sampai tujuh tahun, anak-anak mulai menghayati bahwa menjadi anggota kelompok dapat meningkatkan percaya diri dan rasa memiliki.
    5. Pembelajaran sopan-santun/adab pergaulan
    Kemampuan anak bergaul dengan orang dewasa, khususnya dengan orang-orang yang memiliki otoritas, merupakan aspek penting perkembangan sosial mereka.


  • mengenai kemajuan dari segi intelek
    contoh gambar:

    1. Kecerdasan Intelektual (IQ)

    Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern. Digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya saat itu, dan ternyata masih juga di Indonesia saat ini. Bahkan untuk masuk ke militer pada saat itu, IQ lah yang menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan masuk ke militer.

    Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, bernalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi. Atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologis dengan “What I Think“.

    2. Kecerdasan Emosional (EQ)

    Mulai menjadi trend pada akhir abda 20. Kecerdasan ini di otak berada pada otak belakang manusia. Kecerdasan ini memang tidak mempunya ukuran pasti seperti IQ, namun kita bisa merasakan kualitas keberadaannya dalam diri seseorang. Oleh karena itu EQ lebih tepat diukur dengan feeling.

    Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Banyak orang yang salah memposisikan kecerdasan Emosional ini di bawah kecerdasan intelektual. Tetapi, penelitian mengatakan bahwa kecerdasan ini lebih menentukan kesuksesan seseorang dibandingkan dengan kecerdasan sosial. Kecerdasan ini lebih tepat diungkapkan dengan “What I feel”
    MENGENAI KEMAJUAN DARI SEGI EMOTIONAL
    CONTOH GAMBAR:
    KECERDASAN EMOSI: SATU PENGENALAN45
     

    Pengenalan

    Perasaan dan emosi seperti tangisan, sedih, takut dan gelak ketawa mencorakkan warna kehidupan, membentuk sikap dan personaliti serta menggerakkan arah kehidupan seseorang manusia. Perkataan emosi ini berasal daripada perkataan Greek “emovere” yang membawa maksud “untuk keluar”. Maka untuk itu, emosi akan ditonjolkan keluar sebagai satu bentuk bagi memenuhi kepuasan seseorang.
    Emosi boleh ditakrifkan sebagai satu keadaan yang dialami oleh seseorang manusia yang melibatkan beberapa perubahan proses fisiologi, diri dan psikologi46. Perubahan ini melibatkan satu set tindak balas automatik, viseral iaitu meluap-luap dan komunikasi emosi seperti ekspresi muka, perkataan, isyarat dan tingkah laku lain yang dipaparkan oleh seseorang itu. Manusia yang normal dilihat sebagai individu manusia yang mengalami situasi yang pelbagai dan berkehendakkan reaksi bagi melahirkan emosi yang juga berbeza.
    Kecerdasan intelektual (IQ) lazimnya membolehkan seseorang belajar di universiti atau pun memegang jawatan profesional. Bagaimanapun, ia bukanlah satu jaminan yang seseorang manusia yang memiliki IQ yang tinggi akan sejahtera dalam hidup.

    Kecerdasan intelektual (IQ) membolehkan seseorang untuk belajar di universiti dan kolej atau pun memegang jawatan profesional. Bagaimanapun, ia bukanlah satu jaminan yang seseorang manusia yang bijak dan pandai akan sejahtera dalam hidup. Kemahiran mengawal dan menggunakan emosi (EQ) secara bijak sebenarnya memainkan peranan yang penting dalam menjamin kesejahteraan hidup seseorang.
    Sejak Goleman47 menerbitkan bukunya yang berjudul “The Emotional Intelligence”, ramai pengkaji mula menunjukkan minat terhadap penyelidikan di bidang yang baru ini. Para pengkaji cuba memahami bagaimana kecerdasan emosi dapat bergabung tenaga dengan kecerdasan akal bagi menentukan kejayaan dan keharmonian sesebuah kehidupan manusia.
    Selama ini, ramai yang menganggap bahawa jika seseorang individu itu memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi, maka individu itu akan memiliki peluang untuk meraih kejayaan yang lebih baik berbanding dengan yang lain. Bagaimanapun, terdapat banyak kes di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih daripada orang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang lebih rendah. Ini membuktikan bahawa kecerdasan intelektual yang tinggi tidak menjamin seseorang itu akan meraih kejayaan dalam hidupnya.
    Sebaliknya, kecerdasan emosi didapati dapat mengurangkan jurang penyisihan ini. Kecerdasan emosi boleh dikembangkan seumur hidup melalui proses pembelajaran. Kecerdasan emosi lahir seiring dengan pertumbuhan seseorang individu sejak lahir sehinggalah beliau meninggal dunia. Pertumbuhan kecerdasan emosi dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan persekitaran dan contoh-contoh pengalaman yang diperolehi seseorang sejak lahir dari kedua ibu bapanya. Kecerdasan emosi mempunyai kaitan dengan pelbagai aspek yang dirasakan semakin sukar dilihat dalam kehidupan manusia yang semakin moden dan maju kini 48. Antara aspek kecerdasan emosi yang semakin sukar dilihat dalam kehidupan manusia kini adalah seperti berikut:-
    • Empati iaitu memahami orang lain secara mendalam
    • Mengungkapkan dan memahami perasaan
    • Mengendalikan amarah
    • Kemandirian iaitu berdiri dengan sendiri atau berdikari
    • Kemampuan untuk menyesuaikan diri
    • Disukai oleh orang lain
    • Kemampuan untuk memecahkan atau menghilangkan masalah antara mereka yang berada di sekeliling
    • Semangat setiakawan
    • Keramahan
    • Sikap hormat-menghormati
    mengenai kemajuan dari segi fizikal
    contoh gambar:

    Perangkaan perubatan menunjukkan bahawa masyarakat kini telah dinafikan banyak aktiviti fizikal. Ini boleh menyebabkan keadaan fizikal yang lemah. Ujian-ujian mudah ke atas kekuatan otot, stamina, kelembutan, koordinasi dan kemahiran motor asas telah menunjukkan keputusan yang lemah.
    Kekurangan aktiviti fizikal boleh menyebabkan penurunan prestasi paru-paru dan saluran darah tersumbat dengan kolesterol. Keadaan ini boleh menyebabkan ketidakupayaan fungsi seperti masalah jantung, tekanan darah tinggi, aterosklerosis dan lain-lain masalah pengaliran darah. Tambahan lemak badan, kemerosotan kekuatan otot badan boleh menjejaskan posture dan menyebabkan masalah fizikal seperti kecacatan ortopedik. Oleh itu fizikal harus dirangsang. Aktiviti fizikal harus dijalankan sekurang-kurangnya 30 minit untuk 3 hari dalam seminggu.
    Apa dia Kecergasan Fizikal
     
        Kecergasan fizikal adalah kemampuan dan kebolehan seseorang melakukan aktiviti seharian tanpa merasa letih serta masih mempunyai tenaga untuk melakukan aktiviti kesenggangan.
    Definisi kecergasan fizikal:
           Falls (1980)
    "Kecergasan untuk kesihatan merangkumi aspek-aspek yang   berkaitan dengan fungsi fisiologi dan psikologi yang dipercayai memberi seseorang individu perlindungan dari ancaman penyakit-penyakit hipokinetik (kekurangan pergerakan) seperti penyakit jantung, kegemukan dan berbagai-bagai penyakit otot dan tulang. Kecergasan untuk prestasi pula merujuk kepada fungsi-fungsi dan keupayaan seseorang itu yang membolehkan beliau bertanding dalam aktiviti sukan dengan lebih tenaga daya kuasa, kekuatan, daya tahan, kemahiran dan sebagainya"
        Tiap-tiap orang boleh meningkatkan kecergasan fizikalnya hingga ke tahap maksima.  Untuk mencapai ke tahap kecergasan ini seseorang harus baik dalam tiap-tiap komponen kecergasan.   Program kecergasan fizikal yang seimbang terdiri dari gabungan senaman yang boleh meningkatkan daya kadiovaskular, kekuatan otot, ketahanan dan kelenturan.  Terdapat dua komponen utama kecergasan iaitu :
     
     
    Komponen Kecergasan Kesihatan.
    Komponen kecergasan kesihatan melibatkan kecergasan kardiovaskular atau daya tahan aerobik, kekuatan dan daya tahan otot kelenturan serta komposisi badan
     
     
    Komponen Kercergasan Perlakuan Motor.
    Komponen kecergasan perlakuan motor melibatkan kelajuan, keseimbangan, koordinasi, kuasa dan ketangkasan yang diklasfikasikan sebagai kecergasan motor
     

     Kecergasan Fizikal Berasaskan Kesihatan

    •  Dayatahan Kardiorispitori
        Terdapat situasi di mana seseorang itu mungkin boleh bekerja keras tetapi ia tidak boleh bekerja untuk masa panjang. Ini disebabkan ia tidak dapat bekalan tenaga yang cukup. Jantung, darah dan paru-parunya tidak efisen. Sekiranya darahnya dapat dibekal dengan oksigen dengan sempurna dan jantung kuat untuk mengepam darah itu  ke seluruh badan, maka dikatakan individu itu mempunyai kecergasan dan dayatahan kardiovaskular.
    •   Dayatahan kardiovaskular merupakan bentuk dayatahan otot khas tertinggi yang melibatkan terutamanya jantung, saluran darah dan paru-paru. Keupayaan sistem pernafasan dan sistem pengaliran darah membekalkan sel-sel badan dan organ-organ di dalamnya dengan keperluan-keperluan oksigen bagi melakukan kerja untuk jangkamasa panjang.
    •     Daya kadiovaskular juga dikenali sebagai kecergasan aerobik, kuasa aerobik atau dayatahan aerobik kerana komponen kecergasan jasmani ini melibatkan sistem tenaga aerobik. Kecergasan karsdiovaskular dapat mengawal penyakit jantung dan kegemukan. Oleh itu pencapaian tahap kecergasan kardiovaskular yang tinggi adalah amat penting kerana gaya hidup masyarakat Malaysia ini kian bertambah sedenteri.
    •     Bagi menentukan taraf kecergasan aerobik seseorang ialah dengan mengambil kadar nadi rehat. Nadi rehat yang rendah menandakan kecergasan jantung yang baik. Jadual di bawah digunakan untuk mengetahui taraf kecergasan jantung anda. Sangat cergas...................... .bawah 50 denyutan seminit.
    •                Cergas.................................51 - 69 denyutan seminit.
    •                  Sederhana............................70 - 80 denyutan seminit.
    •         Tidak Cergas.....................   .lebih dari 80 denyutan seminit.

    Followers